Kamis, 01 Desember 2016

Pada malam setelah kematian

"PADA MALAM SETELAH KEMATIAN"

_Mengapa setiap kali melangkah kita harus bertanya? "Kemana jalan setelah ini??"

Beberapa untaian kalimat pelipur duka silih berganti menyapa, rasanya lelah saja mendengar kisah dari semesta yg tak pernah serius menanggapi gelisah.

seluruh pagi serta malam sepi yg menepi selalu membentuk selusin pertanyaan baru, pertanyaan yg akan setia menuntun kita pada kebimbangan tiada henti.

"Mengapa kita harus mati?"
Kalimat itu tertulis di dada seorang manusia yg kebetulan baru saja meninggal kemarin siang, "anggap saja itu seseorang yg bernama Kail"..
Dia lelaki keturunan tionghoa berkaca mata, selalu rapi dan pandai berbicara.

Semasa hidupnya ia tak pernah tunduk pada perintah Tuhan, ia lelaki kritis yg selalu mencari kebenaran, itu yg mereka katakan tentang Kail setelah kematiannya.

Entah apakah benar ini kenyataan??atau hanya sebuah pertanyaan abu-abu yg ujungnya kelak mengendap.
"Setelah mati semua hal yg ditinggalkan akan menjadi baik?".

Jawabnya mungkin iya, tapi mungkin juga tidak.
Kenapa??"
Yaa, karena pada malam setelah kematian Kail, ada banyak cerita tentang Kail dalam berbagai Versi.

"Dia sungguh malang, meninggal saat ia baru saja mencicipi kejayaan, aku turut simpati dan menyesal tak memaafkannya ketika itu, "ucap lelaki tua kepada salah seorang pelayat yg berada persis disampingnya.

Mereka berdua bahkan tak saling mengenal, orang yg disapa dan lelaki tua itu, mereka sungguh tak saling mengenal.

Ada juga seorang wanita bersama suaminya bercerita ttg Kail meski mereka tak mengenalnya.

Beberapa menit kemudian datang pula seorang lelaki paruh baya mengambil tempat karena merasa bahwa ia harus menceritakaan pengalaman hidupnya ketika masih bersama Kail.
Pembicaraan panjang juga hangat itu berlangsung cukup lama, dilanjutkan sebuah obsesi, dan di akhiri dengan sebuah kritikan pada negeri ini.

"Kail itu memang kalau saya lihat sangat berani, mungkin karena ia seorang aktivis semasa kuliah.

Warna warni dunia beserta isinya, tak habis nama Kail menjadi sebutan malam itu.

Di tempat lain, si alam kubur Kail yg sedang di interogasi oleh salah satu malaikat Tuhan.
"SIAPA NAMAMU?
"Kail, jawabnya singkat,
MENGAPA KAU MATI?
"Karena aku bosan hidup,
"MENGAPA KAU BOSAN HIDUP?
"Karena dunia sangat membosankan dan di penuhi kotoran amis.
"APA KAU INGIN KEMBALI HIDUP?
"Tidak, aku sudah siap untuk mati, setelah di fitnah melecehkan agama aku merasa dunia ini terlalu bodoh untukku,

"Tanya jawab itu berlangsung sekian tahun, begitu lama bagi Kail menjawab pertanyaan yg sama, beberapa kali Kail di perlihatkan sebuah tayangan persis sebuah berita dihadapannya, tayangan tentang kejadian nyata yg tergambar seperti film Ftv atau reality show di salah satu stasiun tv.

Setiap kali Kail menonton ia akan mendesis dan menggeram.
Bagaimana tidak, dia di perlihatkan sebuah tayangan dimana orang - orang yg dulu terlihat baik dan simpati padanya berpaling dan menghianati Kail,
"KETIKA KAU MATI MEMANG DUNIA INI AKAN SEPERTI TAI"

Adegan ke 1457, adegan seorang wanita bersama seorang pria di sebuah kamar hotel, wanita itu adalah istri Kail yg hidup bersamanya belasan tahun.
Rintihan - rintihan itu terdengar sakit di telinga Kail, lalu Kail menjerit sekeras mungkin. Malaikat yg di hadapan kail tak bergeming, dengan tanpa ekspresi malaikat itu bertanya kesekian kalinya.
"APA KAU INGIN HIDUP KEMBALI?
"Ya..ya...Aku ingin hidup kembali......
Sekali saja...aku ingin hidup kembali.....
"Ucap Kail histeris.

Dengan Se-izin Tuhan, baru sedetik Kail mengatakan itu,
Tiba - tiba tubuhnya berada di acara Taksiah dirinya yg masih tengah sementara berlangsung. Kejadian itu membuat semua pelayat terdiam lalu kaget, dengan wajah ketakutan mereka berlarian menjauh, begitu juga dengan pasangan suami istri yg terjatuh disana itu, mereka ketakutan setengah mati bibir mereka bergetar,  wajahnya pucat seperti baru saja melihat setan.

Kail muncul dengan sebuah papan didadanya yg bertulis "MENGAPA KALIAN TIDAK MATI SAJA??"

Semua orang yg melihat Kail menyangka bahwa Kail kembali dari neraka untuk membalas dendam, "tapi ini bukan FTV yg kalian sering tonton di layar kaca"..

"Apa yg membuat kalian berfikir bahwa kalian lebih pantas berada di surga daripada aku?
"Yah, sebagai penulis harus aku bahwa ini mungkin akan sedikit alay seperti film FTV yg kalian tonton semasa SMA"..karena setelah Kail mengatakan itu, pak ustad yg berceramah kemudian menasehati Kail dengan sebuah dalil yg saya sendiri tak begitu paham Seperti apa...

Tapi kembali pada cerita, intinya Pada saat Kail tengah bercerita panjang tentang kesedihannya, anak perempuan kail yg duduk di bangku kelas enam Sd datang memeluk Kail, tangan kecil mulusnya menggenggam sebuah kotak berisi tissue dan juga handphone ukuran sedang.

Kail begitu terharu, ia memeluk anaknya begitu lama.
Setelah anaknya di peluk, di usap,..
Anak Kail mengatakan sesuatu pada Kail,
"Pak ini tissue, hapus air matamu..!!aku tidak suka bapak menangis...
Mendengar itu Kail tersenyum,,
Lalu anak perempuan itu menyodorkan Handphone di tangannya..
"Untuk apa ini nak???
"Ini untuk bapak....kalau bapak sedih dan menyesal bapak bisa curhat di Facebook..

"ALiul Abdullah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar