Kamis, 01 Desember 2016

Aku sebut dia rindu

Tema: masa lalu
Judul: Aku sebut dia RINDU
Penulis: A_L

Siang itu aku menemukanmu sosok dari lawan jenisku di kantin sekolahmu,
dengan putih balutan tubuhmu, dengan lenggok2 yang seperti lawan jenisku yang keseringan menggoyangkan diatas pahamu, :D, dengan paras yang tidak terlalu tinggi, sekiraan 165cm, dengan wajah biasa biasa saja, tidak gemuk, bisa dikatan kekurangan gizi,
Yah aku tau dari sekawan perjuangan abu abu ku namamu N_R tapi aku sebut saja kau RINDU
Wanita yang memang pantas untuk menyandan nama rindu itu
Kau menuntut ilmu dibidang sebuah nama yang menyehatkan

1 dri bulan telah habis sejak saat itu aku melihatmu, dan ternyata aku baru tau kau dengan sekawan abu - abuku menjalin sebuah tali kasih
Entah hari itu apa yang membuatmu berfikir untuk mencoba berbicara padaku melalui seluler hitam putih itu
Yah aku masih hafal dengan tiap canda yang kau sulap menjadi tawa diantara kebisingan sekawan abu2ku

Yah hari kita lewati bersama didalam seluler hitam putih yang kudapat dari ayahku
Semua tersa begitu cepat sampai aku harus menemukan sebuah keanehan padaku sendiri.
Kala itu kau tengah tersakiti oleh sandiwara dunia ini, sejenak kau bercerita lirih tentang masa lalumu dan tentang sekawanqu, aku tak habis fikir, kenapa ketika kau cerita tentang sakitmu aku harus sakit, dan sebaliknya ketika kau bicara tntang bahagiamu kenapa harus aku bahagia.
Kala itu aku masih buta tentang apa yang aku sebut rasa sampai aku di sewaktu ketika aku curahkan isi hati ke pelajar yang tertinggi tentang resah rasaku lalu semudah itu dia simpulkan itu "CINTA" bodoh

Akupun tak sanggup terima semua fonis itu
Ssmpai aku sampai di suatu kebuntuan yang memaksaku harus mengambil sebuah keputusan bahwa aku tak mau menjalin sebuah kasih denganmu dengan alasan
1. Kau adikku
2. Kau habis berkelana dengan sekawanqu di rasa itu

Hari itu kau terlalu mengatur tentangku, dengan kesaharianku yang selalu mabuk dan perokok aktif
Akupun tak terima tentang aturan2 itu,
Lalu aku mencoba bercerita pada diriqu, siapa sih dia,
Toh pacar bukan kenapa sok ngatur2
Sampailah aku di sebuah kesimpulan yang harus ku katakan padamu aku tak akan mau bersamamu lalu ku siapkan diriku untuk memutuskan membuat sebuah konflik untuk membenciku

Yah akhirnya aku berhasil membuatmu membenciku
Dan kita akhirnya putus kontak selama 6 bulan,
Dan akhirnya kau datang padaku lagi.

Dan aku harus berfikir lagi bahwa ketika kau datang padaku lagi aku akan semakin hanyut dengan rasaku sendiri
Sampailah aku mwmbuat konflik lagi dan kita akhirnya putus hubungan lagi

Dari situ sekawan dari pakain putihmu datang kepadaku mengatakan padaku, kak kenapa kaka melakukan ini kepada rindu,
Lalu aku kembali bertanya apa yang aku lakukan pada Rindu? Dengan nada sedikit bodoh dan tidak mengerty.

Begitu seterusnya sampai aku di tahun kelima,
Disitu kita menjalin sebuah kontak selama 3 bulan itu .
Akupun sampai pada sebuah pertemuan kerinduan yang aku pecahkan di sebuah minum dingin yang tepatnya depan tempat aku menuntut ilmu pada puti abu abuku
Disana kita mulai bercerita kembali tentangku tentangmu yang kini menjadi piatu,
Aku hanya dapat menyemengatimu tentang getirmu walaupun aku sebenarnya bukan orang yang bijak tapi setidaknya aku harus ambil peranku lagi sebagai seorang kakak lelakimu.
Sehabis dari situ aku mendapati cacing dari perutqu demonstarasi karna mungkin dia belum keisi sepagi tadi,
Sampai kuputuskan dengannya untuk mengisinya di kantin belakang tempat kuliahku.
Kami pun menikmati sebuah bundaran yang dimangkokkan dengan yang seperti cacing sekitarannya yah.
Sekitaran 8menit aku di sampingmu, tiba2 datang sosok pria dari stafkuliahku yang mendapatiku dengang, dengan batuk caemnya nghampiriku, dan mulai berkata2, siapa dia ? Pacar?
Lalu ku jawab, kak dia hanya kekasih dari seseorng
Bukan pacar kak, hanya seorang adik,
Aku masih ingat dan tak akan pernah lupa ketika sebuah bahasa yang mengatakan aku menunggu temanmu di kampus dan mempolakan ruang stafnya

Ibarat anak pramuka lah polanya
Lalu aku sedikit menoleh kemukanya ternyata wajahnya memerah,
Dengan sedikit kata yang terpata pata iya mengatakan ia kak, dengan tanpa kusadari rupanya tapak tangannya telah menempel pada tapak tanganku, yang mwmbuatku berkeringat dingin, lalu sedikit bertanya pada diriku,
Kenapa saya, apa ini,air bening apalagi ini yang keluar dri tubuhku,
Begitulah sampai akhirnya aku harus memaksanya pulang sebelum kutemukan air bening liar itu jatuh diantara pipinya.

Sampai aku pada suatu malam, aku kembali membahas kejadian sore tadi dengannya di sosmed.
Sampai aku harus jujur padanya karna aku sudah terlalu lelah menyimpan rasa padanya, bagai mana tidak 5 kalender aku telah habiskan mencintainya dengan diamqu.

Lalu kukatakan padanya, aku Cinta kamu, sayang kamu, cinta diatas cinta,
Mungkin aku terlalu egois tak membiarkannya bicara, selalu ku potong dengan kata, aku tidak berharap kau untuk mencintaiku,
Saya hanya ingin kau tau, Aku telah mencintaimu selama 5tahun
Bukan karena apa aku tqk ingin mendengar alasannya tpi karna itu aku sadr dia punya kekasih dan tak mungkin bersamaku

Sampai aku disuatu kata " Tak perlu banyak bercerita tentang rasa jika diam mampu berasa "

Oleh. Ardynal Jamal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar